Cerita Pendek tentang Pengalaman Di Sekolah
Berikut ini kami bagikan beberapa contoh cerita pendek tentang pengalaman di sekolah yang di alami sendiri oleh Penulis.
Cerpen kisah nyata ini menceritakan tentang perjalanan hidup Penulis dari mulai sekolah SD hingga SMA secara singkat.
Ada banyak pelajaran tentang penderitaan dan rasa syukur yang akan kamu dapatkan jika membacanya dengan seksama. Untuk lebih jelasnya, simak selengkapnya di bawah ini.
Cerita Pendek tentang Pengalaman Di Sekolah
1. Cerita Pendek tentang Pengalaman di Sekolah (SD)
Namaku Roy, aku masuk Sekolah Dasar pada usia 6 Tahun. Karena saat itu belum memenuhi kriteria usia yang seharusnya 7 tahun baru boleh masuk, jadi singkat cerita umurku di tua kan di dokumen Sekolah.
Kebetulan tempat Sekolahku berada di wilayah perkampungan dan aku adalah anak seorang petani tulen. Jadi orang tuaku menurut saja jika dokumen identitasku dirubah pada saat itu.
Karena kejadian awal sekolah tersebut, akhirnya dokumen pribadiku yang berupa tanggal, bulan dan tahun lahir di rubah oleh Pak Guru yang saat itu menerimaku sebagai siswa Baru.
Hingga sampai sekarang, semua dokumen yang ada, baik itu KK, KTP, SIM, dan Ijazah dari mulai SD hingga S1, semuanya tidak sesuai dengan aslinya (Lebih tua 1 tahun).
Tentu hal itu menjadi kerugian bagiku karena semua identitas resmiku mulai dari tanggal, bulan dan tahun lahir tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Ibarat nasi sudah menjadi bubur, akupun terpaksa menerimanya dengan lapang dada karena tidak mungkin lagi merubahnya.
Dari kejadian yang aku alami ini, dapat diambil pelajaran bahwa sedikit kesalahan saja dapat berdampak pada kehidupan selamanya. Jadi berhati-hatilah dalam bertindak sebelum semuanya terlambat.
2. Cerita Pendek tentang Pengalaman di Sekolah SMP
Cerita berlanjut ketika aku Sekolah di bangku SMP, aku menjadi seorang yang introvert, pemalu dan pendiam. Padahal, ketika masih di SD, aku terkenal sebagai seorang siswa yang nakal dan sering gelut.
Perubahan sikap drastis itu terjadi akibat orang tuaku yang bercerai ketika aku masih di kelas 5 SD. Sungguh berat menyandang nama sebagai anak seorang broken home.
Imbasnya, akibat keadaan rumah tangga orang tua kami yang berantakan akhirnya keadaan ekonomi kami juga turut terkena dampaknya.
Sudah broken home, miskin pula. Itulah mengapa mentalku menjadi sangat down. Aku sulit bersosialisasi dengan teman dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.
Hingga pada satu titik, aku merasa sepi ditengah keramaian dan merasa tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua.
Mungkin karena sejak kecil aku di asuh oleh kakek dan nenekku yang telah kuanggap sebagai pahlawan hidupku. Meskipun kasih sayang mereka luar biasa, tapi pasti rasanya berbeda jika dibandingkan dengan yang diberikan oleh kasih sayang orang tua kandung.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai sadar bahwa setiap orang mempunyai kisahnya masing-masing. Meski aku merasa berbeda dari yang lain, tapi diluar sana masih ada kisah yang lebih menyedihkan dibandingkan dengan yang ku alami.
Jika kita hanya melihat nasib orang yang lebih beruntung dari kita, pasti akan selalu merasa sedih dan kecewa. Tapi jika kita belajar dari mereka yang yang lebih sengsara dari kita, niscaya kita akan selalu menjadi orang yang bersyukur.
3. Cerita Pendek tentang Pengalaman di Sekolah SMA
Cerita berlanjut ketika aku sekolah di bangku SMA. Aku mulai berdamai dengan keadaan, namun sifat pemalu itu masih melekat erat padaku.
Hingga sampai kelas 1 SMA, aku belum pernah merasakan yang namanya Pacaran.
Gimana mau mendekati cewek, ngobrol dan berada di dekatnya saja keringet dingin keluar semua. Sungguh tak punya rasa percaya diri saat itu.
Meskipun saat itu, terhitung ada 20 an wanita yang mendekatiku selama aku SMA.
Tapi tak pernah terbesit fikiran ingin pacaran. Saat itu aku malu dengan keadaanku. Malu dengan status anak broken home dan ekonomi sulit (motor saja gk punya).
Waktu 3 tahun di SMA kuhabiskan dengan cerita yang lebih dominan bersama teman dan sahabat. Karena aku sangat hobi Olahraga, jadi 3 tahun itu rasanya sangat singkat.
Meski tak punya kesempatan membuat kisah bersama pacar atau kekasih selama di sekolah menengah atas, namun aku bahagia masih bisa mengenyam pendidikan di bangku SMA.
Karena, aku adalah orang yang paling beruntung di banding ke 4 adikku yang tidak sempat dan tidak punya kesempatan menikmati pendidikan hingga tamat SMA.
Di setiap kisah pasti akan ada kisah bahagia jika kita mau melihat dari sisi bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan pada kita. Karena, tidak semua orang mempunyai kesempatan yang sama.
Baca juga : Contoh surat perpisahan untuk pacar.
Akhir kata
Dari cerita pendek tentang pengalaman di sekolah yang telah saya bagikan di atas, semoga ada pelajaran yang dapat di petik tentang pentingnya rasa syukur. Jangan pernah terus menerus larut dalam kesedihan atas apa yang kau anggap menyedihkan dalam kehidupanmu. Lihatlah diluar sana masih ada mereka yang lebih menderita darimu.
Baca juga :
Posting Komentar untuk "Cerita Pendek tentang Pengalaman Di Sekolah"
Jika ada pertanyaan silahkan tanyakan di kolom komentar