Ada beberapa tugas operator sekolah (Dapodik) yang terbilang cukup berat namun terkadang tak terlihat. Bagaimana tidak, hampir semua data yang ada di sekolah itu seolah menjadi tanggung jawabnya.
Pada postingan ini, saya hanya akan berbagi pengalaman telah melalui proses yang cukup panjang. dari mulai awal rilis aplikasi dapodik pada tahun 2014 lalu hingga sekarang sudah lebih dari 7 tahun.
Semoga sharing ini dapat membantu Anda yang sedang membaca tulisan sederhana ini. Langsung saja, mari menjelajah lebih jauh.
Tugas dan tanggung jawab operator sekolah yang termasuk dalam kategori berat pertama yaitu terkait data siswa. Jika ingat masa lalu ketika pertama kali rilis aplikasi Dapodik sekitar tahun 2014, operator masih entri manual setiap masing-masing siswa. Mulai dari memasukan data pokok hingga semua data turunannya.
Tapi, setelah Dapodik SMA merger dengan SMP dan SD lalu berubah nama menjadi Dapodikdasmen, tugas operator menjadi lebih mudah. Karena untuk entri data siswa sudah bisa dilakukan secara online, yaitu tarik data dari jenjang sebelumnya.
Namun ternyata, ada masalah baru, dimana data yang ditarik tersebut tidak semuanya valid. Biasanya ada beberapa data yang salah. Mulai dari NIK, Tanggal Lahir, Nama Ibu dan lain sebagainya.
Untuk mengubah data-data yang salah tersebut maka harus di validasi atau di lakukan perbaikan secara online. Nah disinilah masalahnya. Proses validasi tersebut butuh waktu dan butuh kesabaran.
Karena, operator harus mempunyai data yang dibutuhkan berupa Ijazah Asli jenjang sebelumnya, Akta kelahiran dan data lain sesuai syarat yang dibutuhkan oleh web verval. Proses pengajuan data perbaikan tersebut harus dilakukan satu-satu atau per siswa.
Setelah data di upload, selanjutnya operator sekolah harus menunggu beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan. Bisa cepat, bisa juga lambat. Sesuai kondisi web verval. Setelah itu, tinggal menunggu keputusan proses pengajuan perbaikan data tersebut.
2. Mendaftarkan PTK baru, Urusan Sertifikasi Guru dan lain-lain
Sesuai pengalaman pribadi, khusus bagi sekolah SMA swasta (Muhammadiyah) Provinsi Lampung, pendaftaran PTK baru pada aplikasi Dapodikdasmen versi 2022 cukup melelahkan.
Bagaimana tidak, persyaratan untuk penambahan PTK harus upload data-data berupa KK, KTP, IJAZAH (SD, SMP, SMA, S1), SK yayasan dari Daerah (Kabupaten), surat pernyataan, foto, surat rekomendasi, dll.
Semua persyaratan tersebut harus di scan (asli) dalam bentuk file PDF dengan ketentuan maksimal hanya 2 MB. Jadi, butuh kesabaran untuk menggabungkan semua file lalu mengkonvertnya hingga sesuai ukuran file yang bisa di upload ke web Rubelmu (Apk khusus Muhammadiyah).
Setelah semua data tersebut beres, maka langkah selanjutnya yaitu harus ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk mengajukan proses penambahan PTK baru dengan membawa syarat-syarat yang dibutuhkan.
Setelah penambahan PTK baru tersebut di setujui oleh Dinas, maka operator Dapodik masih harus memastikan ke valid an data individu tiap masing-masing PTK. Mulai dari sinkronisasi, mengisi semua form data yang masih kosong dan lain sebagainya.
Kemudian, bagi PTK yang bersertifikasi (tunjangan profesi) maka operator dapodik harus memastikan bahwa semua PTK tersebut memenuhi syarat (VALID) di info GTK.
Adapun syarat agar bisa Valid maka setiap PTK tersebut harus terpenuhi jam pemenuhannya serta persyaratan lainnya. Jika sampai tidak Valid maka operator Dapodiklah yang harus bertanggung jawab.
3. Dana BOS
Cair atau tidaknya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) salah satunya yaitu tergantung dari operator sekolah Dapodik. Karena, operator harus memastikan semua data valid. Mulai dari data siswa, data rombel, data pembelajaran, jadwal pelajaran dan lain sebagainya.
Untuk mengerjakan semua itu, biasanya ada tenggang waktu sekitar 2 sampai 3 bulan. Namun sekarang, sepertinya sudah harus lebih cepat pengerjaannya.
Karena setelah beberapa waktu aplikasi dapodikdasmen versi terbaru rilis, biasanya sudah ada himbauan dari pihak terkait untuk segera sinkronisasi dapodik.
4. Entri Semua data Sarana dan Prasarana Sekolah
Di aplikasi dapodikdasmen itu ada data sarpras yang wajib di isi. Meliputi data tanah dan bangunan, data ruang dan data alat. Berikut penjelasan singkatnya.
- Data Tanah, Ruang dan Bangunan
Operator Dapodik wajib mengisi semua data tanah, mulai dari panjang, lebar, luas sesuai yang tertera pada sertifikat tanah.
Kemudian, wajib memasukan seluruh bangunan yang ada pada sekolah. Mulai dari gedung ruang belajar, gedung aula, kantor, kantin, toilet, parkir dan lain sebaginya.
Jadi, semakin banyak gedung atau bangunan yang ada di sekolah kita, maka semakin banyak juga data yang harus di entri. Lalu, bagaimana dengan sekolah-sekolah yang besar? Ya salam, selamat menikmati sobat Ops.
- Data Alat, Angkutan dan Buku
Semua data alat yang ada di ruang kelas, ruang kantor, dan seluruh ruangan yang ada di sekolah itu harus di isi. Mulai dari alat papan tulis, kursi, meja, spidol, lemari, rak etalase, jam dinding, dan semua alat yang ada lengkap beserta data turunannya.
Jadi, jika dalam 1 ruangan saja ada 100 alat, maka sudah bisa dibayangkan jika sekolahan kita punya 50 an ruangan. Gempor gempor dah.
Kemudian untuk angkutan dan data buku, juga harus di isi sesuai keadaan masing-masing sekolah. Kalo ini jangan dibayangkan ya, karena hanya Ops yang tau lah.
4. Pengajuan PIP
Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan bantuan uang tunai dari pemerintah untuk peserta didik/mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk membiayai pendidikannya. Program ini juga sering dikenal oleh masyarakat sebagai KIP karena melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Tugas operator Dapodik dalam hal ini tidaklah berat. Yang berat itu tanggung jawab dan bebannya. Karena terkadang, tidak semua siswa memiliki kartu KIP.
Sedangkan syarat utama agar siswa dapat mendapat bantuan PIP maka wajib memiliki kartu KIP. Meskipun dapat juga di ajukan melalui program siswa tidak mampu, terdampak bencana, yatim piatu dan lain-lain.
Sebagai Operator tentu berharap agar semua siswa yang kurang mampu bisa mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, meskipun benar-benar tidak mampu tapi tidak memiliki kartu KIP, maka kemungkinan untuk mendapat bantuannya tidak bisa berharap banyak.
5. Mengisi Aplikasi Penjamin Mutu Pendidikan (PMP)
Hampir setiap tahun, biasanya rilis aplikasi PMP versi terbaru. Pada dasarnya dari aplikasi ini sudah ada bagiannya masing-masing. Ada kuesioner wajib yang harus di isi oleh Kepala Sekolah, Guru/PTK, siswa, Komite.
Namun pada kenyataannya, jika Anda pernah menjadi Ops Dapodik, you know lah... Semoga Anda tidak mengalaminya.
Penutup
Sebenarnya masih ada beberapa rincian tugas operator sekolah (Dapodik) yang belum saya tulis di artikel ini. Namun karena judulnya yang termasuk dalam kategori berat, maka yang lain saya anggap ringan.
Semoga tulisan ini dapat menjadi motivasi pribadi saya sendiri dan bagi Anda yang membaca. Intinya, apapun pekerjaan kita, nikmatilah agar tidak terasa berat dan sulit. Sekian dan terimakasih telah membaca tulisan ini. Salam Ops Dapodik.
Posting Komentar untuk "Tugas Operator Sekolah Dapodik, Berat Tapi Tak Terlihat"
Jika ada pertanyaan silahkan tanyakan di kolom komentar